Setelah melewati berbagai seleksi administrasi dan proses wawancara yang panjang, Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) lolos tingkat nasional dua kategori Anugerah Kerja Sama Diksisaintek 2025.
Informasi tersebut tertuang dalam Surat Pengumuman dan Rekomendasi AKD Tahun 2025 yang dirilis oleh LLDIKTI VI Jawa Tengah, tertanggal 29 Agustus 2025.
Kategori yang pertama ialah, Perguruan Tinggi dengan Kerja Sama Internasional Terbaik. UPGRIS mendapatkan skor tertinggi dengan nilai 22,6. Kategori yang kedua ialah, Perguruan Tinggi dengan Kerja Sama Industri Terbaik.
UPGRIS berada di peringkat kedua dengan nilai 20,1. Hasil tersebut berdasarkan seleksi yang telah dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2025, bertempat di kantor LLDIKTI Wilayah VI.
Pada seleksi tahap pertama seleksi, UPGRIS berhasil masuk ke dalam keseluruhan tiga kategori, yaitu Perguruan Tinggi dengan Kerja Sama Industri Terbaik; Perguruan Tinggi dengan Kerja Sama Internasional Terbaik; serta Perguruan Tinggi dengan Kerja Sama Pemerintah/LSM Terbaik.
Selanjutnya, pada seleksi tahap 2 yang diselenggarakan pada 29 Agustus 2025, UPGRIS melaju di dua kategori seperti sudah disebutkan sebelumnya.
Pada bidang Kerja Sama Industri Terbaik, pemaparan disampaikan oleh Dr. Riris Setyo Sundari, M.Pd., Kepala Bagian Kerja Sama Dalam Negeri UPGRIS. Ia didampingi oleh Dr. Prasetyo, M.Pd. Dalam pemaparannya, Riris mempresentasikan kerja sama industri yang sudah diselenggarakan dengan PT Akurasi Prima Toolsindo.
“Program ini berupa implementasi kerja sama mahasiswa berkegiatan bersama mitra industri untuk membuat spare part kendaraan,” terang Riris.
Ditambahkan, untuk pembiayaan proyek ini didapatkan dari Kawasaki, Formula 3, dan PT Cokro. Kerja sama ini dipastikan akan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal pengembangan sumber daya manusia di bidang sains.
Sementara itu, di bidang Kerja Sama Internasional Terbaik, pemaparan disampaikan oleh Mega Novita Ph.D., Kepala Bagian Kerja Sama Luar Negeri, UPGRIS. Salah satu kerja sama yang sudah berhasil dilakukan ialah “JSPS Core-to-Core Program: B. Asia–Africa Science Platforms”.
JSPS adalah Lembaga Pembiayaan Riset Nasional Jepang mendukung kolaborasi riset internasional jangka panjang di bidang prioritas global.
“Tujuan penelitian ini sangat visioner, yanitu untuk pengembangan teknologi terahertz untuk monitoring air, pangan, plastik laut. Selain itu juga untuk melatih peneliti muda Asia melalui pertukaran & kuliah internasional,” terangnya.
Sementara untuk kategori Perguruan Tinggi dengan kerja sama Pemerintah/LSM Terbaik, UPGRIS belum berhasil meraih rekomendasi. Presentasi disampaikan oleh Nurina Happy, M.Pd., didampingi oleh Arisul Ulumuddin, M.Pd.