Tampak sumringah wajah para siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosyad, Bergas Lor, pada hari Selasa, 9 September 2025. Di dalam kelas, suasana terasa riang saat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia (UPGRIS) Kelompok 23 hadir membawa misi penting: menggaungkan semangat anti-bullying.
Kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi biasa, melainkan sebuah program unggulan yang dirancang untuk menanamkan pendidikan karakter sejak usia dini. Dengan metode yang interaktif dan menyenangkan, para mahasiswa mengajak para siswa untuk meresapi nilai-nilai saling menghargai, menolak perundungan, dan bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah anak. Melalui pendekatan yang humanis ini, mereka berharap setiap anak bisa menjadi agen perubahan yang positif di lingkungannya.
Muhammad Zidni Irfan, Koordinator KKN, menjelaskan alasan di balik program ini. “Isu bullying masih sering kita temui di lingkungan sekolah,” ujarnya. “Kami berharap, lewat kegiatan ini, anak-anak tidak hanya sekadar tahu, tetapi juga benar-benar memahami dampak buruknya—baik secara fisik maupun psikologis—dan berani untuk bersuara menolak perundungan.”
Kepala sekolah MI Arrosyad menyambut hangat inisiatif mulia ini. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi mahasiswa dalam menumbuhkan kesadaran di kalangan siswa. “Ini sangat bermanfaat untuk mendukung terciptanya sekolah yang harmonis, ramah anak, dan bebas dari bullying,” tuturnya dengan penuh apresiasi.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang penuh interaksi, di mana para siswa dengan berani bertanya dan berbagi cerita. Setelah itu, media edukasi diserahkan kepada pihak sekolah sebagai simbol komitmen untuk terus menjaga semangat anti-bullying. Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 23 berharap dapat menorehkan jejak positif, tak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi masyarakat luas dalam membentuk generasi muda yang peduli, berkarakter, dan bebas dari perundungan.